VhydeL Chemistry

VhydeL Chemistry

Rabu, 07 Januari 2015

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERC. X PENENTUAN KADAR AIR DENGAN METODE DEAN STARK


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAN X
PENENTUAN KADAR AIR DENGAN METODE DEAN STARK

 
OLEH:
NAMA                     : DELVI
STAMBUK              : F1C1 11 024
KELOMPOK          : IV
ASISTEN                 : MINARTI


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012

PENENTUAN KADAR AIR
MENGGUNAKAN METODE DEAN STARK
A.    Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari proses penentuan kadar air suatu sampel dengan menggunakan metode Dean Stark.

B.     Landasan Teori
Kadar air dalam suatu bahan sering menyebabkan masalah, diantaranya adalah sampel mudah berjamur, dalam reaksi kimia yang tidak melibatkan air, adanya air akan mempengaruhi hasil reaksi, dalam ekstrasi menggunakan pelarut absolut, air akan menurunkan efesiensi. Untuk menghindari masalah tersebut, kandungan air perlu diketahui. Penentuan kadar air biasanya dilakukan dengan pemanggangan sampel dalam oven. Selisih berat antara sampel awal dan berat sampel akhir merupakan berat air (Sahidin, 2009).
Dua campuran yang tidak bercampur seperti minyak dan air dapat dipandang sebagai suatu campuran. Campuran dapat mendidih pada tekanan 1 atm. Adanya komponen kedua berarti komponen mendidih senddiri-sendiri, karena pendidihan dimulai jika tekanan total mencapai 1 atm, bukan ketika tekanan uap keduanya 1 atm. Ini merupakan dasar destilasi uap yang memungkinkan beberapa senyawa organik peka terhadap panas (Atkins,1999).
Kadar air adalah hilangnya berat ketika sampel dikeringkan sesuai dengan teknik atau metode tertentu. Metode pengukuran kadar air yang diterapkan dirancang untuk mengurangi oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap bersamaan dengan pengurangan kelembaban sebanyak  mungkin. Selain dengan menggunakan metode dean stark, dalam penentuan uji kadar air digunakan metode oven, yaitu metode pemanasan dengan temperatur rendah maupun tinggi (Sudrajat et al, 2010).
Dalam metode Dean & Stark apparatus dilakukan reaksi kondensasi dengan  jalan refluks atau pemanasan sampel yang akan ditentukan kadar airnya dengan pelarut selama 12 jam menggunakan katalisator asam. Biasanya  pelarut yang digunakan adalah benzena dan toluena. Pada saat pemanasan atau proses refluks tetesan air yang keluar dari hasil reaksi merupakan campuran dari pelarut dan air yang terkandung dalam sampel (Sumantri, 2010).
Analisis zat ekstraktif larut etanol-toluena dilakukan dengan menggunakan standar ASTM D 1107 – 96, dengan mengekstraksi serbuk kayu dengan etanol toluena selama 4-6 jam (Budi Sutiya et al, 2012)

C.     Alat dan Bahan
  1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu seperangkat alat dean stark, penghalus (blender) sampel, elektromantle, batang pengaduk, vaselin, spatula, pipet tetes dan timbangan.
  1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu n-heksana dan jagung.



D.    Prosedur Kerja 










 

E.     Hasil Pengamatan
  1. untitledGambar alat dean stark

 


  1. Perhitungan
Massa jagung (berat sampel)   = 30 gram 
Massa jenis air                         = 1 gr/mL
V air terukur                            = 5 mL
% kadar air                  =

                                  
                                    = 16,67 %

F.     Pembahasan
Alat dean stark merupakan alat yang digunakan untuk menampung destilat yang terdiri dari dua lapisan yang tidak bercampur satu sama lain. Alat ini biasa digunakan pada destilasi yang menghasilkan air, jika sampel yang akan dihitung kadar airnya dapat bercampur pada suhu tinggi dan tidak bercampur pada suhu rendah.
Kandungan air dalam suatu bahan sering menyebabkan masalah, diantaranya adalah sampel mudah berjamur, dalam reaksi kimia yang tidak melibatkan air, adanya air akan mempengaruhi hasil reaksi, dalam ekstrasi menggunakan pelarut absolut, air akan menurunkan efesiensi. Untuk menghindari masalah tersebut, kandungan air perlu diketahui. Penentuan kadar air biasanya dilakukan dengan metode dean stark. Metode dean stark dilakukan dengan cara memanaskan sampel dengan pelarut senyawa organik yang mana senyawa organik yang digunakan adalah toluena.
Dalam percobaan ini, kita menentukan kandungan air dalam jagung yeng terlebih dahulu kita haluskan agar mudah diuapkan dan dipisahkan airnya. Kita menentukan kadar air jagung karena dalam penyimpanan jagung, kadar air bahan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan daya simpan jagung.
Metode dean stark, menggunakan pelarut organik toluena sebab titik didih benzena tidak begitu jauh dengan titik didih air, perbedaan massa jenis yang cukup signifikaan dengan air, serta merupakan senyawa aromatik. Titik didih benzena diperkirakan adalah 110 oC -115oC dan titik didih air adalah 100 oC. Ketika toluena dicampurkan dengan jagung yang merupakan sampel pada percobaaan ini, toluena terabsorbsi ke dalam jagung, sehingga ketika pemanasan air yang terkandung dalam jagung akan menguap bersama dengan pelarut, yaitu toluena.
Mekanisme kerja dari percobaan ini dimulai dengan pemanasan sampel yang telah dicampurkan dengan pelarut yang bertujuan untuk menguapkan pelarut bersama-sama dengan air. Toluena sebagai pelarut merupakan senyawa non polar, sedangkan air adalah senyawa polar, tetapi pada keadaan panas keduanya dapat tercampur. Hal ini disebabkan karena ketika dipanaskan, toluena menjadi tidak stabil dan terjadi reaksi adisi yaitu pemutusan ikatan rangkap dan membentuk ikatan hidrogen dengan air. Sehingga dalam hal ini toluena mengalami peningkatan kepolaran dan dapat bercampur dengan air.
Pemanasan yang menghasilkan uap kemudian dilewatkan pada kondensor dan terjadi peristiwa kondensasi. Peristiwa kondensasi atau pendinginan ini menyebabkan terjadinya pengembunan uap menjadi cair yang kemudian ditampung pada alat dean stark. Pada alat dean stark terjadi pemisahan antara air dan pelarut toluena. Perbedaan kepolaran menyebabkan keduanya berpisah pada keadaan dingin sehingga tidak bercampur.
Cairan yang membentuk dua lapisan pada alat dean stark diketahui bahwa di bagian bawah adalah air dan di bagian atas adalah toluena. Hal demikian terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dua komponen tersebut, dimana air massa jenisnya lebih besar daripada massa jenis toluena.
Penampung cairan pada alat dean stark memiliki skala volume sehingga volume air yang dihasilkan langsung dapat diketahui. Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh volume air sebanyak 3,5 mL. Dengan diketahui massa jenis air sebesar 1 gr/mL maka didapat massa air sebesar 3,5 gram. Kadar air dalam jagung untuk 50 gram dapat diketahui sebesar 7%. Jumlah  kadar ini memungkinkan bahwa ubi jagung tersebut mengalami kekeringan. Hal ini mungkin disebabkan karena ubi jalar yang digunakan sudah lama tersimpan, sehingga mengalami proses respirasi yang menghasilkan uap air pada jagung akan ikut keluar dari bahan. Selain itu terdapat kelemahan dari metode ini karena kita tidak dapat mengetahui dengan pasti kandungan air dalam sampel sudah benar-benar menguap seluruhnya atau belum.
G.    Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa proses penentuan kadar air pada sampel dilakukan dengan cara pemanasan sampel. Cairan yang dihasilkan membentuk dua lapisan air di bawah dan benzena di atas, dan diperoleh kadar air dalam 30 gr jagung sebesar 16,67 %.

DAFTAR PUSTAKA
Atkins, 1999, Kimia Fisika I, Erlangga, Jakarta.

Budi Sutiya, Wiwin Tyas Istikowati, Adi Rahmadi, dan Sunardi, 2012, Kandungan Kimia dan Sifat Serat Alang- Alang (Imperata cylindrica) Sebagai Gambaran Bahan Baku Pulp dan Kertas, Jurusan Teknologi Hasil Hutan , Universitas Lambung Mangkurat, Vol 9, No 1

Sahidin, 2009, Penuntun Praktikum Kimia organik I, Unhalu, Kendari.

Sudrajat, D.J dan Nurhasybi, 2010, Pengembangan Standar Pengujian Kadar Air dan Perkecambahan Benih Beberapa Jenis Tanaman Hutan untuk Menunjang Progam Penanaman Hutan di Daerah, Balai Penelitian Teknologi Perbenihan, Bogor.

Sumantri, 2010. Sintesis 5-etilkarbinal-2,2-dimetil-1,3-benzodioksol sebagai Insektisida, Fakultas Farmasi UGM, Vol 16 No 1





Tidak ada komentar: